Pascabencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018, Human Initiative terus menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan untuk masyarakat terdampak di Banten dan sekitarnya. Salah satu bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Human Initiative adalah membangun Kampung Nelayan Berdaya di KampungKarang Meungpeuk, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Pandeglang. Kampung Berdaya ini merupakan salah satu program Klaster Berdaya selain 64 desa lainnya di berbagai daerah yang sudah menjadi binaan Human Initiative.
Wilayah ini dipilih karena merupakan daerah terdampak cukup parah karena tsunami Selat Sunda akhir tahun 2018 lalu. Terdapat 11 orang warga kampung Karang Meungpeuk yang meninggal serta puluhan rumah rusak, 26 perahu dan berbagai infrastruktur lainnya rusak.
Sejak awal bencana tim Human Initiative ikut berkontribusi membantu penyintas (masyarakat terdampak) untuk memulihkan kondisi pasca bencana. Sampai saat ini proses pendampingan kepada penyintas masih dilakukan dengan berbagai program baik program pemenuhan kebutuhan standar sampai pemulihan keberlanjutan kehidupan mereka.
Peresmian Kampung Nelayan Berdaya yang dilakukan pada 15 Maret 2019 ini, dihadiri presiden human initiative Tomy Hendrajati, aparat desa dan masyarakat setempat.
DESKRIPSI
JAKARTA – Tsunami yang melanda Selat Sunda pada Minggu, 23 Desember 2018 menyebabkan korban jiwa dan kerusakan lainnya pada sejumlah lokasi di wilayah Banten dan Lampung Selatan. Keterangan yang dihimpun oleh PKPU Human Initiative melalui data rilis BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bahwa jumlah korban Tsunami Selat Sunda semakin bertambah.
Adapun wilayah yang terdampak tsunami Selat Sunda ini adalah pemukiman dan kawasan wisata di sepanjang pantai di wilayah Pandeglang, Banten. PKPU Human Initiative terus melakukan upaya pendataan terus terkait kondisi tsunami Selat Sunda yang melanda wilayah Banten – Lampung Selatan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama BNPB menyatakan dalam keterangan rilisnya bahwa tsunami Selat Sunda terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Data ini dihimpun berdasarkan rekaman seismik dan laporan masyarakat terkait longsor di bawah laut.
“Berdasarkan rekaman seismik dan laporan masyarakat, peristiwa ini tidak disebabkan aktivitas gempa bumi tektonik, tapi sensor Cigeulis (CGJI) mencatat adanya aktivitas seismik dengan durasi ± 24 detik dengan frekuensi 8-16 Hz pada pukul 21.03 WIB,” menurut keterangan tertulis BMKG pada, Minggu (23/12).
Hal serupa juga dinyatakan juga oleh BNPB dalam rilis resminya di laman bnpb.go.id bahwa tidak ada aktivitas tektonik, namun terjadinya tsunami ini akibat pengaruh erupsi dari Gunung Anak Krakatau. Sejak Sabtu, (22/12), kemarin terjadi aktivitas gelombang pasang air laut pada pukul 21.30 WIB seperti yang dikutip dari laman BNPB.
“Tsunami bukan dipicu oleh gempabumi. Tidak terdeteksi adanya aktivitas tektonik. Kemungkinan tsunami terjadi akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Pada saat bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama. Jadi ada kombinasi antara fenomena alam yaitu tsunami dan gelombang pasang.” Tulis BNPB pada Minggu, (23/12) di laman bnpb.go.id
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya menghimbau agar seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. PKPU Human Initiative akan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk membantu masyarakat yang terkena dampak tsunami Selat Sunda dengan berbagai upaya.
=============================================
I. Informasi Kunci
1. Tsunami terjadi di seputaran selat sunda (Pandeglang, Lampung Selatan, Serang)
2. BMKG mendeteksi dan memberikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku tanggal 22 Des pukul 07. 00 hingga pukul 25 Des pukul 07. 00 di wilayah perairan selat sunda.
3. 222 Orang Meninggal Dunia, 843 Orang Luka-Luka dan 28 Orang Hilang
3. Kerugian material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.
4. Wilayah di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.
source : BMKG, BNPB dan BPBD Kab. Serang
II. Gambaran Situasi
BMKG mendeteksi dan memberikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku tanggal 22 Des pukul 07. 00 hingga pukul 25 Des pukul 07. 00 di wilayah perairan selat sunda. Dampak Tsunami di Kabupaten Pandeglang tercatat 164 orang meninggal dunia, 624 orang luka-luka, 2 orang hilang. Kerusakan fisik meliputi 446 rumah rusak, 9 hotel rusak, 60 warung rusak, 350 unit kapal dan perahu rusak, dan 73 kendaraan rusak. Daerah yang terdampak di 10 kecamatan. Lokasi yang banyak ditemukan korban adalah di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.
Korban di Kabupaten Serang tercatat 11 orang meninggal dunia, 22 orang luka-luka, dan 26 orang hilang. Kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan.
Sedangkan korban di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 48 orang meninggal dunia, 213 orang luka-luka dan 110 rumah rusak. Di Kabupaten Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia.
Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat masih banyak yang belum dievakusi. Sedangkan jumlah pengungsi masih dalam pendataan.
Penanganan darurat terus dilakukan, BNPB bersama TNI, Polri, dan K/L terkait terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten, guna mendampingi mereka dalam penanganan darurat.
PKPU Human Initiative merespon cepat kejadian ini dengan menerjunkan tim evakuasi dan assessment. Tim awalan terdiri dari 5 personil, setibanya dilokasi tim langsung berkoordinasi di posko evakuasi tanjung lesung, dan team langsung diminta melakukan penyusuran di daerah sumur Cibaliung karena belum dilakukan penyisiran, hingga evakuasi diselesaikan hari ini, hasil evakuasi masih nihil.
Saat ini team berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten, Bapak Ryan di posko Kopi, kec. Sumur kab Pandeglang. Rencana pencarian dan penyusuran akan dilanjutkan besok pagi di wilayah sumur hingga ujung jaya, listrik dilokasi masih padam.
III. Respon PKPU Human Initiative
• PKPU Human Initiative masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak di lokasi kejadian
• Berkoordinasi dengan relawan lokal
• Mengirimkan tim respon tanggap darurat dan assessment:
a. 5 personil evakuasi dan assessmen dari PKPU HI Pusat
b. 6 Personil tambahan meluncur dari PKPU HI Jabar
IV. Kebutuhan Mendesak
1. Shelter kits
2. Food Item/ makanan siap saji
3. Hygiene kits
4. Dapur Umum
5. Air Bersih
6. Selimut
V. PIC
Jaka: 0853 3350 3134
Tanggal | Donatur | Nominal |
---|---|---|
Total donasi offline | 0,- |
Ayo ikut berkontribusi dalam gerakan #solusipeduli! Ajak lebih banyak orang untuk mewujudkan program kebaikan ini.
Jadi FundraiserDoa belum tersedia