185 Santri Harus Belajar di Parkiran Warga Akibat Gempa Cianjur

Sudah 3 bulan berlalu, pasca Gempa Cianjur yang menerpa masyarakat berdampak panjang hingga saat ini. Tak jarang kita lupa, bagaimana kondisi dan perkembangan anak-anak yang harus berjuang dua kali lebih banyak untuk menggapai cita-cita.

Seperti Madrasah yang bertempat di Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Para santri yang berjumlah 185 ini tetap melanjutkan pembelajaran.

Semangat santri yang tak pernah luntur dan dukungan keluarga yang besar membuat pihak madrasah tak gentar untuk melanjutkan pembelajaran meski dengan kondisi yang seadanya.

Bangunan Madrasah yang sudah berdiri tahun 2007 ini, sekarang sudah tidak layak lagi untuk digunakan. dinding yang retak, atap yang sudah tidak kokoh lagi membuat anak-anak trauma bersekolah.

Namun dengan banyaknya dukungan dari berbagai pihak, akhirnya pembelajaran bisa dilanjtrkan meski di tempat yang seadanya.

Huntara yang berukuran 4×5 meter dan parkiran salah satu warga ini menjadi saksi semangat belajar para santri dan guru untuk mencetak peradaban.

Kegiatan belajar ini berangsur normal, mulai dari subuh, pagi, sore dan malam. Namun tidak menerima santri mukim, karena sudah tidak ada lagi asrama yang bisa di tempati.

“Untuk saat ini, informasi terbaru di Cianjur.. Kalau sekolah negeri itu memang ada anggran dari pemerintah, tapi kalau madrasah belum ada” Ujar Ustadzah Wafa salah satu pengajar disana.

Besar harapan pengajar dan santri untuk segera terbangun kembali Madrasah tempat mereka menimba ilmu. Mari kita bantu wujudkan impian mereka dengan ikut berdonasi untuk meringankan beban para penyintas Cianjur.

Kebutuhan saat ini :

• Renovasi Bangunan
• Fasilitas Belajar
• Seragam Santri
• Karpet
• Rak Al-Quran
• Jam Dinding