Qurban di Pedalaman Balikpapan : Kampung Salok Lay Balikpapan Bareng Selly Agus

Delapan kilometer. Bagi sebagian orang, jarak itu bisa ditempuh dalam waktu 10 menit dengan mobil. Tapi tidak di Salok Lay.

Salok Lay, sebuah dusun kecil yang terletak di RT 9, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur. Untuk mencapainya, Anda harus meninggalkan jalan besar, lalu menyusuri jalan tanah yang becek saat hujan dan berdebu saat kemarau. Kadang roda tergelincir, kadang harus turun dan mendorong. Tapi di ujung perjalanan itu, Anda akan bertemu dengan kehidupan yang penuh keikhlasan dan keteguhan.

Ada sekitar 50 keluarga tinggal di Salok Lay, dengan 150 jiwa yang mengisi hari-hari mereka dengan kerja keras dan doa. Sebagian besar dari mereka adalah petani kecil, nelayan sederhana, dan penyadap karet. Namun yang lebih menyedihkan, banyak dari mereka bukan pemilik kebun, melainkan hanya bekerja di lahan orang lain. Mereka hidup dari hasil yang pas-pasan, bahkan seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Di Salok Lay, daging bukanlah makanan yang bisa dinikmati setiap minggu, apalagi setiap hari. Bagi mereka, daging adalah kemewahan, dan Idul Adha hanya sebatas hari libur dan gema takbir. Sudah bertahun-tahun berlalu tanpa satu pun hewan qurban disembelih di kampung ini. Tidak ada arisan qurban, tidak ada proposal yang masuk ke instansi, dan tidak ada jaminan akan datangnya kiriman daging dari luar. Mereka hanya bisa menunggu… atau tidak berharap sama sekali.

Tahun ini, kita punya kesempatan untuk menjawab harapan itu.

Bayangkan jika untuk pertama kalinya, seekor sapi qurban dibawa masuk ke kampung Salok Lay. Anak-anak akan berlarian menyambut, orang tua akan tersenyum haru, dan gema takbir akan terasa berbeda. Hari itu bukan lagi hari biasa—melainkan hari yang akan mereka kenang sepanjang hidup mereka sebagai hari di mana ada yang peduli.

Qurban Anda bisa sampai ke sana.
Qurban Anda bisa menjadi titik awal dari perubahan.
Qurban Anda bisa mengubah delapan kilometer sunyi menjadi delapan kilometer keberkahan.

Mari kita hadirkan makna Idul Adha yang sesungguhnya: berbagi, menyapa yang terlupakan, dan menyalakan harapan di pedalaman.

Salok Lay menanti,
dan Qurban Anda bisa menjadi jawabannya.