
Hukum dan Keutamaan Berqurban di Hari Raya Idul Adha
22 Mei 2025 -Hari Raya Idul Adha adalah momentum yang penuh makna bagi umat Islam di seluruh dunia. Lebih dari sekadar perayaan, Idul Adha menjadi momen mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah qurban, sebuah amalan yang tak hanya melibatkan penyembelihan hewan, tapi juga menghidupkan nilai-nilai ketulusan, pengorbanan, dan kepedulian sosial.
Hukum Berqurban
Berqurban merupakan ibadah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) bagi kaum Muslimin yang mampu. Artinya, ibadah ini memiliki kedudukan tinggi dalam syariat dan sangat ditekankan pelaksanaannya, meski bukan kewajiban secara mutlak.
Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW:
“Barang siapa memiliki kelapangan rezeki dan tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadis ini menunjukkan bahwa orang yang diberi kemampuan oleh Allah, namun enggan berqurban, telah melewatkan suatu amal besar. Meskipun para ulama berbeda pendapat mengenai hukum wajib atau sunnahnya qurban, mayoritas ulama sepakat bahwa meninggalkan qurban bagi yang mampu termasuk perbuatan yang makruh.
Namun, bagi kepala keluarga, terutama yang memiliki tanggungan, berqurban juga menjadi representasi tanggung jawab spiritual dan sosial terhadap keluarganya.
Keutamaan Berqurban
Ibadah qurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan. Di balik itu, terkandung berbagai keutamaan yang luar biasa, antara lain:
- Meneladani Nabi Ibrahim dan Ismail ‘Alaihimassalam
Qurban adalah napak tilas sejarah ketaatan Nabi Ibrahim dan keikhlasan Nabi Ismail dalam memenuhi perintah Allah. Kisah ini menjadi pelajaran tentang totalitas dalam beribadah dan keikhlasan menerima takdir Allah. - Mendekatkan Diri kepada Allah (Taqarrub Ilallah)
Dalam qurban, hakikat yang paling utama adalah niat dan keikhlasan. Allah SWT berfirman:
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya…”
(QS. Al-Hajj: 37) - Penghapus Dosa
Rasulullah SAW bersabda:
“Pada setiap helai rambutnya terdapat satu kebaikan.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Ini menunjukkan bahwa qurban adalah bentuk amal jariyah yang penuh pahala. Bahkan sejak tetesan darah pertama, dosa-dosa pelakunya mulai dihapus. - Membangun Solidaritas Sosial
Daging qurban dibagikan kepada mereka yang membutuhkan—baik fakir miskin, tetangga, maupun kerabat. Ini menumbuhkan kebersamaan dan rasa persaudaraan dalam masyarakat, terutama di saat Hari Raya. - Memperkuat Ketakwaan dan Kesyukuran
Dengan berqurban, seseorang menyatakan rasa syukurnya atas rezeki yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan komitmennya untuk berbagi kepada sesama.
Berqurban adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang diberi kelapangan rezeki. Di dalamnya terkandung nilai-nilai spiritual, edukatif, dan sosial yang besar. Maka, mari sambut Idul Adha bukan sekadar dengan pakaian baru atau makanan khas lebaran, tapi dengan semangat berqurban—menjadi pribadi yang lebih taat dan peduli.
Sudah punya niat Qurban? Tunaikan Qurban hemat sesuai syariat di >> solusipeduli.org