Lebih dari 8.900 Truk Bantuan Bersiap Masuk ke Palestina Setelah Gencatan Senjata

14 Oktober 2025 - Oleh CS SolusiPeduli

Setelah pengumuman gencatan senjata pada awal Oktober 2025, aktivitas kemanusiaan di Palestina mulai bergerak kembali meskipun masih terbatas. Data dari Logistics Cluster Palestina mencatat bahwa otoritas Israel berencana membuka jalur bagi 600 hingga 800 truk bantuan setiap hari, termasuk sekitar 250 truk dari lembaga PBB dan organisasi kemanusiaan internasional. Namun, pelaksanaan di lapangan belum berjalan lancar karena belum ada kejelasan tentang kuota rute, izin lembaga, serta proses bea cukai.

Pemerintah Israel juga menetapkan penutupan perbatasan pada 13, 14, dan 16 Oktober untuk memperingati hari raya Yahudi dan memorial day. Kebijakan ini menghentikan sementara seluruh pergerakan bantuan dari Mesir, Yordania, dan Israel menuju Gaza.

Bantuan Kemanusiaan Mulai Aktif Kembali

Koridor Yordania masih menghadapi kendala sejak insiden keamanan pada 18 September. Otoritas kemanusiaan berharap konvoi antar pemerintah (G2G) dapat kembali beroperasi dalam satu hingga dua minggu ke depan. Sejak Desember 2023, lembaga-lembaga kemanusiaan telah menyalurkan sekitar 21.200 metrik ton bantuan melalui jalur ini. Organisasi yang mendapatkan izin berfokus pada bantuan pangan, kesehatan, air bersih, dan tempat tinggal.

Di sisi lain, Mesir kembali membuka penyeberangan Al Arish dan Kerem Shalom dua kali dalam seminggu, yaitu pada 12 dan 15 Oktober. Hingga awal Oktober, lembaga kemanusiaan telah mengirim 1.236 truk bantuan berisi makanan, gizi, obat-obatan, air, dan perlengkapan sanitasi. Sebanyak 8.916 truk tambahan kini menunggu izin keberangkatan, dan 1.641 truk sudah siap dikirim oleh 10 organisasi kemanusiaan yang terdaftar.

Di Gaza, Atlas Logistique dari Humanity and Inclusion mengelola dua gudang utama di Zawayda dan Mussadar yang berkapasitas lebih dari seribu meter persegi. Sejak awal 2025, tim mereka telah menangani lebih dari 700 ton bantuan dan mengirimkan logistik ke wilayah yang sulit dijangkau.

Berbagai lembaga seperti WFP, ERC, dan HI terus memperkuat koordinasi agar penyaluran bantuan berjalan lebih cepat. Meskipun prosesnya belum sepenuhnya lancar, lembaga-lembaga kemanusiaan terus bergerak. Bantuan yan

Baca Cerita Lainnya

Bagikan :