Perbedaan Qurban dan Aqiqah: Jangan Sampai Keliru!

22 Mei 2025 - Oleh CS SolusiPeduli

Dalam tradisi umat Islam di Indonesia, penyembelihan hewan memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam. Dua bentuk ibadah yang sering dilakukan adalah Qurban dan Aqiqah. Meski sama-sama melibatkan penyembelihan hewan, keduanya memiliki perbedaan mendasar dari segi hukum, waktu pelaksanaan, tujuan, hingga jenis hewan yang disembelih.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami perbedaan antara keduanya. Artikel ini hadir untuk membantu Sahabat agar tidak salah niat atau keliru dalam menjalankan ibadah yang agung ini.

  1. Pengertian Qurban dan Aqiqah
  •  Qurban adalah ibadah yang dilaksanakan setiap tanggal 10 hingga 13 Zulhijjah. Ini bukan sekadar menyembelih hewan, tapi simbol ketaatan total kepada Allah. Ibadah ini mengingatkan kita pada kisah agung Nabi Ibrahim AS dan anaknya, Ismail AS—sebuah bentuk keikhlasan dan pengorbanan yang luar biasa. Tujuan utama dari qurban adalah mendekatkan diri kepada Allah dan berbagi dengan sesama, khususnya mereka yang jarang atau bahkan tidak pernah merasakan daging. Karena itu, daging qurban dibagikan mentah kepada yang berhak menerimanya.
  •  Aqiqah Sementara itu, adalah ungkapan cinta dan syukur atas hadirnya kehidupan baru. Saat seorang bayi lahir, terutama pada hari ke-7, orang tua yang mampu dianjurkan menyembelih kambing sebagai bentuk terima kasih kepada Allah. Ini bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi tentang memperkenalkan anak ke dunia dengan semangat berbagi dan kebaikan.Di banyak daerah di Indonesia, acara aqiqah seringkali disambut dengan doa bersama, tawa keluarga, dan hidangan hangat yang dibagikan ke tetangga. Sebuah momen kecil yang mempererat hubungan sosial dalam bingkai spiritualitas.

 

  1. Hukum dan Tujuan
  • Qurban hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), dan bagi sebagian ulama bahkan wajib bagi yang mampu. Tujuannya adalah pendekatan diri kepada Allah dan berbagi kepada sesama, terutama yang membutuhkan.
  • Aqiqah juga sunnah muakkadah, namun hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran anak.

 

  1. Waktu Pelaksanaan
  • Qurban hanya boleh dilakukan saat Iduladha dan tiga hari setelahnya.
  • Aqiqah bisa dilakukan kapan saja setelah anak lahir, yang paling utama pada hari ke-7, ke-14, atau ke-21.

 

  1. Jenis dan Jumlah Hewan
  • Qurban dapat berupa kambing, domba, sapi, atau unta. Satu ekor sapi atau unta bisa untuk 7 orang.
  • Aqiqah biasanya menggunakan kambing atau domba. Jumlahnya dua ekor untuk anak laki-laki, dan satu ekor untuk anak perempuan.

 

  1. Pembagian Daging
  • Qurban: dagingnya dibagikan kepada orang lain (fakir, miskin, dan masyarakat umum), sedangkan yang berqurban hanya mengambil sebagian kecil.
  • Aqiqah: dagingnya boleh dimasak terlebih dahulu lalu dibagikan, dan tidak wajib dibagikan ke fakir miskin saja. Justru dianjurkan diberikan kepada kerabat dan sahabat sebagai bentuk syiar.

 

Meskipun sekilas terlihat mirip, qurban dan aqiqah memiliki maksud dan pelaksanaan yang berbeda. Memahami perbedaannya bukan hanya soal pengetahuan, tapi bagian dari penghormatan kita terhadap ibadah yang sarat nilai ini agar ibadah kita sah dan diterima Allah SWT. 

Jadi, jangan sampai tertukar. Semoga setiap langkah kita dalam beribadah semakin mantap, dan niat baik kita selalu diberkahi oleh-Nya.

Sudah punya niat Qurban? Tunaikan Qurban hemat sesuai syariat di >> solusipeduli.org

 

Baca Cerita Lainnya

Bagikan :